468x60 Ads

SELAMAT DATANGMADIUN-CARUBAN-PLUMPUNGKIDUL SEKALI-MERDEKA-TETAP-MERDEKA->

Translate

Sabtu, 10 Ogos 2013

Foto-foto Soeharto (PIYE LE ENAK JAMANKU TO?)


Foto-foto Soeharto (PIYE LE ENAK JAMANKU TO?)

Akhir-akhir ini marak sekali nampang gambarnya mantan presiden kita Soeharto. dengan wajah penuh senyum. ya mirip foto dibawah ini

senyum :)

nah foto senyum itu terus di kasih embel-embel tulisan.  "PIYE LE ENAK JAMANKU TO? " Kalo gag gitu yya "PIYE KABARE LE? ENAK JAMANKU TO?" dan tulisan ini bisa berupa stiker lah, pamflet lah, di mobil lah, truk juga, dan banyak lainnya.


di mobil
 Di truk pun juga ada.

di truk

piye kabare? enak jamanku to?
memang sih kalo di pikir-pikir kalo jaman soeharto dulu memang murah, saya pun ngerasain yang namanya nasi pecel satu piring cuman Rp. 150,- gag pake ribu loh ya. haha
bahkan ada yang buat kaos juga yang tulisannya sama kaya diatas. 
PIYE KABARE LE? ENAK JAMANKU TO? :D


kaos pak harto : Piye kabare le? enak jamanku to? :D


Nah yang terakhir berhubungan dengan naiknya harga bbm ada pula yang buat karikatur soal bbm,
gambarnya Soeharto sama Esbeye


jamanku bensin 700, saiki piro le? :D

 tulisannya "Jamanku Bensin Rp. 700, saiki piro le?"
gambar lainya

Sindiran Rakyat, Soeharto "Iseh Penak Jamanku"


Sindiran Rakyat, Soeharto "Iseh Penak Jamanku"

Hai Bro

Gambar iklan partai yang gunakan foto Soeharto

Pernahkah anda melihat gambar diatas? yups, akhir-akhir ini bak truk dengan bergambar Soeharto tersenyum banyak beredar, tidak hanya di bak truk saja, poster ataupun stiker itu pun banyak dijumpai di mobil pribadi maupun angkutan umum. Gaya katanya pun relatif hampir sama meskipun ada sedikit perbedaan, intinya "Esih Enak Jamanku to??" (masih enak jaman saya kan?) hahaha.

otoradians.blogspot.com


Bahkan, beberapa waktu lalu, Pihak Nasdem pun sampai rela membuat poster tandingan yang seolah menjawab iklan yang memperlihatkan lambaian tangan Pak Harto sedang tersenyum itu. Poster berlatar belakang warna biru dengan gambar Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua DPD NasDem DIY Subardi. Di bawah foto mereka, terdapat tulisan "Kabarku Apek Mbah. Tenang Wae Tak Jamin. Jamanku Luweh Penak. He..He..He..!".

Baliho ini terlihat di berbagai ruas jalan utama di Yogyakarta. Pemasangan baliho tersebut membuat sejumlah pengguna jalan sempat memperhatikan poster yang baru saja muncul di sejumlah titik di ruas-ruas jalan utama.

well, dengan kondisi Indonesia yang carut maruuutt sekarang ini, tak salah jika rakyat pun sampai  hati membuat poster dan stiker bergambar pak Suharto melambaikan tangan tersebut. Tujuannya cuma satu, menyindir pemerintahan sekarang pastinya. Berbagai permasalahan yang ada di negeri ini membuat banyak rakyat semakin geram, korupsi merajalela, bahkan banyak anggapan rakyat yang berkata "nggo ngopo mbayar pajak? lhawong duite mung dipangan preman nggo dasi kok" (Buat apa bayar pajak? lha uangnya saja cuma dimakan peman berdasi), hukum pun seakan tajam kebawah, tapi tumpul keatas, lhawong anak kecil nyuri sendal aja sampai dihukum dan disiksa, sedangkan para koruptor yang makan duit rakyat, cuma dibiarkan seperti angin lalu, hoho.


Bahkan ada juga orang yang rela menjahit bibirnya hanya agar tuntutan mereka dipenuhi, 

So, jangan salahkan Rakyat jika mereka membuat poster sindiran kepada pemerintah, semoga indonesia akan berkembang lebih maju lagi. keinginan rakyat cukup sederhana, makan tercukupi, fasilitas diperbaiki, dan keadilan hukum Indonesia yang lebih baik lagi.

Last, semoga Indonesia berkembang menjadi negara yang lebih baik lagi agar mendapat pujian dari rakyat bukan sindiran dari foto-foto terlampir dibawah :








FAKTA!! Saat Presiden Suharto Menyamar Menjadi Rakyat Biasa



FAKTA!! Saat Presiden Suharto Menyamar Menjadi Rakyat Biasa


Presiden Suharto Menyamar
Berita ini berasal dari majalah berbahasa jawa “Penjebar Semangat” yang terbit pada 4 Oktober 1976 dengan tagline “Tindake Pak Harto Nylamur Kawulo Awur Kawulo”. Dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya ” Presiden Suharto Menyamar Menemui Rakyat”. Berikut ini adalah gambar halaman depan majalah Penyebar Semangat.
Perjalanan menyamar (incognito) Presiden Suharto ini dilakukan tanggal 17-21 November 1976 ke beberapa daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perjalanan menggunakan kendaraan darat tanpa diiringi para pejabat pemerintah, hanya sekelompok kecil pengawal dan staf. Rombongan kecil tersebut meninggalkan Jakarta menggunakan jeep. Pak Harto hanya didampingi Dan Satgas Pomad Kol. Munawar, ajudan Presiden Kol. Tri Sutrisno, dokter Kol. Mardjono dan Kepala Dokumentasi dan Mass Media Drs. Dwipojono.
Masuk Pasar
Dibawah ini adalah gambar Presiden Suharto saat masuk ke sebuah pasar di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Presiden Suharto berdialog langsung dengan pedagang di pasar. Anggota rombongan tidak ada yang memperkenalkan identitas Presiden Suharto sesungguhnya. Pada waktu itu, para pedagang tidak tau jika mereka sedang berbicara dengan seorang Presiden. Karena penampilan Presiden Suharto memakai topi dan baju batik, mereka menyangka beliau adalah seorang mantri pasar. Dari kunjungan ini beliau mendapat gambaran harga kebutuhan pokok rakyat.
undefined
Di Sawah
Di kabupaten Purwakarta, Pak Harto singgah dua kali, wawancara dengan petani-petani yang sedang menggarap sawah. Dari wawancara itu beliau mendapat keterangan langsung dari petani seputar penggarapan tanah, pemakaian pupuk dan hal-hal yang menjadi kesulitan para petani. Ketika singgah di sebuah Puskesmas, beliau menanyakan kepada para perawat mengenai program keluarga berencana dan pengelolaan Puskesmas. Setelah berkeliling seharian, Pak Harto dan rombongan menginap di pendapa Kawedanan Banjar, Kabupaten Ciamis. Sudah pasti kehadiran Kepala Negara yang mendadak itu membuat kalang kabut para pejabat setempat, seperti Camat dan Wedana karena tidak ada satu pun dari mereka yang diberi tahu mengenai rencana kunjungan Presiden tersebut.
undefined
Di Sekolah Dasar
Pak Harto singgah di sebuah SD Inpres untuk mengetahui secara langsung kondisi sekolah dan proses belajar mengajar. Ada kejadian unik yaitu ketika beliau mengoreksi kesalahan salah seorang guru ketika menyampaikan pelajaran, namun apa jawaban Pak Guru tersebut? “Memang, ini untuk menguji tingkat keseriusan para siswa dalam menerima pelajaran”.
Di Bank Rakyat
Di sebuah Bank Rakyat Indonesia unit desa, Pak Harto menanyakan hal-hal seputar perkreditan untuk petani dan besarnya tunggakan kredit yang belum lunas. Beliau juga memberikan arahan langsung hal-hal teknis kepada pimpinan bank mengenai penanggulangan kredit-kredit dari petani yang masih menunggak. Setelah itu beliau menginap di kantor desa Sendangsari, 30 km sebelah utara kota Yogyakarta untuk persiapan melanjutkan perjalanan berikutnya ke Jawa Timur.
Meninjau Korban Banjir
Di Jawa Timur, Pak Harto menyinggahi tempat penampungan pengungsi korban banjir di kecamatan Pasirian kabupaten Lumajang. Beliau juga menengok dapur umum dan merasakan masakan yang akan dikirim kepada para korban. Pak Harto juga memberikan pidato sejenak untuk membesarkan hati para korban banjir yang sedang kesusahan. Presiden juga menganjurkan kepada para korban untuk bertransmigrasi ke luar Jawa, karena dengan bertransmigrasi akan lebih menyejahterakan para petani sebab lahan pertanian lebih luas daripada di pulau Jawa. Seusai melaksanakan serangkaian perjalanan penyamaran ini, rombongan menuju lapangan terbang Abdurachman Saleh, Malang untuk kembali ke Jakarta.
undefined
Akhirnya ditengah perjalanan, Presiden Suharto pun merasa lelah. Beliau duduk di tanah bersandarkan pagar yang terbuat dari bambu.
undefined
Semoga informasi ini berkenan buat sahabat omAyib, kiranya berkenan membagi artikel ini ke sahabat-sahabat lainnya dengan cara mengklik taombol FB atau Twitter dibawah ini.
Flag Counter